Primata terkecil di Dunia terdapat di
Indonesia, primata tersebut adalahTarsius primata dari genus Tarsius,
suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae, satu-satunya famili yang
bertahan dari ordo Tarsiiformes. Meskipun grup ini dahulu kala memiliki
penyebaran yang luas, semua spesies yang hidup sekarang ditemukan di
pulau-pulau di Asia Tenggara khususnya Sulawesi Manado.
[youtube]Gwzy5b88oRY[/youtube]
Diindikasikan bahwa tarsius, yang semuanya dimasukkan pada genus
Tarsius, sebenarnya harus diklasifikasikan pada dua (grup Sulawesi dan
Filipina-Barat) atau tiga genera yang berbeda (grup Sulawesi, Filipina
dan Barat).[1][3]. Taksonomi di tngkat spesies adalah rumit, dengan
morfologi seringkali digunakan secara terbatas dibandingkan vokalisasi.
Beberapa "ragam bentuk vokal" mungkin mewakili taksa yang belum
dideskripsikan, yang secara taksonomis terpisah dari Tarsius tarsier
(=spectrum) (seperti tarsius dari Minahasa dan kepulauan ****an), dan
banyak tarsius lain dari Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya
(Shekelle & Leksono 2004).
Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar; tiap bola matanya
berdiameter sekitar 16 mm dan berukuran sebesar keseluruhan otaknya.[5]
Kaki belakangnya juga sangat panjang. Tulang tarsus di kakinya sangat
panjang dan dari tulang tarsus inilah tarsius mendapatkan nama. Panjang
kepala dan tubuhnya 10 sampai 15 cm, namun kaki belakangnya hampir dua
kali panjang ini, mereka juga punya ekor yang ramping sepanjang 20
hingga 25 cm.
Jari-jari mereka juga memanjang, dengan jari ketiga kira-kira sama
panjang debngan lengan atas. Di banyak ujung jarinya ada kuku namun pada
jari kedua dan ketiga dari kaki belakang berupa cakar yang mereka pakai
untuk merawat tubuh. Bulu tarsius sangat lembut dan mirip beludru yang
bisanya berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda atau kuning-jingga
muda.[6]
Tidak seperti prosimia lain, tarsius tidak mempunyai sisir gigi, dan susunan gigi mereka juga unik.
Semua jenis tarsius bersifat nokturnal, namun seperti organisme
nokturnal lain beberapa individu mungkin lebih banyak atau sedikit
beraktivitas selama siang hari. Tidak seperti kebanyakan binatang
nokturnal lain, tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya (tapetum
lucidum) di matanya. Mereka juga memiliki fovea, suatu hal yang tidak
biasa pada binatang nokturnal.
Otak tarsius berebda dari primata lain dalam hal koneksi kedua mata dan
lateral geniculate nucleus, yang merupakan daerah utama di talamus yang
menerima informasi visual. Rangkaian lapisan seluler yang menerima
informasi dari bagian mata ipsilateral (sisi kepala yang sama) and
contralateral (sisi kepala yang berbeda) di lateral geniculate nucleus
membedakan tarsius dari lemur, kukang, dan monyet, yang semuanya sama
dalam hal ini.[7].
Tarsius merupakan satwa insektivora, dan menangkap serangga dengan
melompat pada serangga itu. Mereka juga diketahui memangsa vertebrata
kecil seperti burung, ular, kadal dan kelelawar.[6] Saat melompat dari
satu pohon ke pohon lain, tarsius bahkan dapat menangkap burung yang
sedang bergerak.
[youtube]S1Itu_5R8D4[/youtube]
Kehamilan berlangsung enam bulan, kemudian tarsius melahirkan seekor
anak. Tarsius muda lahir berbulu dan dengan mata terbuka serta mampu
memanjat dalam waktu sehari setelah kelahiran. Mereka mencapai masa
dewasa setelah satu tahun. Tarsius dewasa hidup berpasangan dengan
jangkauan tempat tinggal sekitar satu hektar.
Satu jenis tarsius, tarsius Dian T. dentatus; terdaftar segabai sinonim
juniornya T. dianae oleh IUCN), terdaftar di IUCN Red List berstatus
Bergantung Konservasi. Dua spesies/subspesies lain , Tarsius Barat (T.
bancanus) dan subspesies nominasinya (T. bancanus bancanus , terdaftar
dengan status Risiko Rendah. Tarsius Sulawesi (T. tarsier; terdaftar
sebagai sinonim juniornya T. spectrum) dikategorikan sebagai Hampir
Terancam. Jenis tarsius lain terdaftar oleh IUCN sebagai Data Kurang.
Adapun di Indonesia, semua jenis tarsius yang hidup di Indonesia
terdaftar sebagai satwa dilindungi.
Tarsius tidak pernah sukses membentuk koloni pembiakan dalam kurungan,
dan bila dikurung, tarsius diketahui melukai dan bahkan membunuh dirinya
karena stres.[8]
Pages
ayo cari tahu tentang dunia hewan yang hidup dialam bebas dan cari tahu keunikan hewan tersebut hanya diblog ini. silahkan baca teman-teman.
Senin, 21 Januari 2013
Minggu, 20 Januari 2013
siamang si kera hitam
Siamang Kera Hitam
Posted on 20 Januari 2013 by http://yuki-satrio.blogspot.com/
Siamang atau Symphalangus syndactylus merupakan kera hitam berlengan panjang yang hidup yang hidup di Sumatera, Indonesia dan semenanjung Malaysia.
Dengan lengannya yang panjang, siamang
menjadi kera yang sangat tangkas di atas pohon. Hal ini membuat setiap
predator kesulitan jika hendak menangkap siamang (Symphalangus syndactylus).
Sayangnya ketangkasan Si Kera Hitam itu tidak menghindarkannya dari
ancaman kepunahan lantaran perburuan yang dilakukan manusia dan deforestasi hutan.
Siamang, yang dalam bahasa Inggris juga disebut Siamang, dalam bahasa latin dinamai Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821). Kera hitam berlengan panjang ini mempunyai beberapa nama sinonim seperti Hylobates syndactylus (Raffles, 1821), Symphalangus continentis (Thomas, 1908), Symphalangus gibbon (C. Miller, 1779), Symphalangus subfossilis (Hooijer, 1960), dan Symphalangus volzi (Pohl, 1911).
Ciri Fisik dan Perilaku. Ciri utama siamang (Symphalangus syndactylus) adalah postur tubuhnya yang kurang tegak dengan lengan yang panjang dan postur tubuh yang kurang tegak. Selain itu, siamang memiliki sebuah kantung di tenggorokan yang akan membesar ketika kera hitam ini mengeluarkan suara.
Primata ini tidak memiliki ekor. Tubuh
siamang ditumbuhi bulu berwarna hitam agak kecoklatan kecuali pada
bagian muka jari, telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki. Siamang
dewasa berukuran antara 75-90 cm dengan berat sekitar 8-16 kg. Rentang
tangannya sangat panjang dan melebihi panjang tubuhnya yakni mencapai
150 cm.
Siamang merupakan binatang herbivora yang memakan berbagai macam daun dan buah seperti mangga, buah ara dan anggur. Siamang (Symphalangus syndactylus)
juga terkadang memakan serangga, telur dan burung-burung kecil. Saat
makan, mereka memegang makanan dengan satu tangan sedangkan tangan yang
satunya bergantungan di pohon.
Dalam berpasangan, siamang merupakan
binatang yang setia. Kera berlengan panjang ini kawin dengan pasangannya
seumur hidup. Mereka biasanya tinggal dalam kelompok-kelompok kecil.
Anak siamang biasanya dirawat oleh induk betina hingga disapih pada usia
sekitar satu tahun. Setelah disapih, siamang kecil akan dirawat dan
dijaga oleh sang ayah hingga siamang berusia sekitar 3-5 tahun ketika
telah mampu berdikari dan membela diri.
Siamang (Symphalangus syndactylus)
berkomunikasi dengan sesamanya dengan suara. Uniknya, mereka mempunyai
kantong di tenggorokan yang mampu membesar ketika siamang mengeluarkan
suara. Dengan bantuan kantong ini, suara siamang mampu terdengar hingga
sejauh 5 km.
Habitat, Persebaran, dan Konservasi. Siamang (Symphalangus syndactylus)
hidup di pulau Sumatera Indonesia, Semenanjung Malaysia, dan Thailand.
Primata bertangan panjang ini mendiami habitat berupa hutan tropis.
Spesies primata ini sering ditemukan di daerah pada ketinggian di atas
300 meter dpl, meskipun tidak jarang dijuampai pula di daerah dataran
rendah.
Beberapa tempat yang diduga masih terdapat populasi siamang antara lain Taman Nasional Bukit Barisan,
Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, R Langkat
Barat (Indonesia); Fraser Hill R, Gunong Besout Forest Reserve, Krau
Wildlife Reserve, Suaka Margasatwa Ulu Gombak (Malaysia); Suaka
Margasatwa Hala Bala (Thailand).
Ancaman utama populasi siamang adalah
deforestasi hutan baik oleh perambahan hutan maupun oleh kebakaran
hutan. Ancaman kedua adalah perburuan liar dan perdagangan satwa yang
dilakukan oleh manusia. Justru ancaman populasi karena predator alami
sangat kecil.
Akibat deforestasi dan perburuan, siamang menjadi salah satu satwa langka di dunia. Oleh IUCN Redlist, primata bernama latin Symphalangus syndactylus
ini dikategorikan dalam status konservasi “endangered” (Terancam Punah)
sejak tahun 2008. CITES juga memasukkan kera langka ini dalam daftar
Apendiks I. Ini artinya, primata hitam berlengan panjang ini tidak boleh
diperdagangkan.
Di Indonesia, siamang termasuk dalam salah satu binatang yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintan Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
So, jika sobat menyempatkan diri ke kebun
binatang dan melihat kera hitam berlengan panjang dengan tenggorokan
yang menggembung ketika berteriak, itulah siamang. Dan sobat bisa
berucap, itulah salah satu kekayaan hayati Indonesia yang kini terancam kepunahan akibat deforestasi dan perburuan yang dilakukan manusia.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primates; Famili: Hylobatidae; Genus: Symphalangus; Spesies: Symphalangus syndactylus; Nama Binomial: Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821). Nama Indonesia: Siamang.
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Orang utan (atau orangutan , nama lainnya adalah mawas ) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat...
-
Primata terkecil di Dunia terdapat di Indonesia, primata tersebut adalahTarsius primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe d...
-
Siamang Kera Hitam Posted on 20 Januari 2013 by http://yuki-satrio.blogspot.com/ Siamang atau Symphalan...